Reproduction of Happiness #80: Shopping

Baru kali ini saya merasakan dampak dari transisi musim dingin ke musim semi yang ternyata sama aja dengan pancaroba, yaitu dilanda penyakit yang bikin badan enggak enak. Entah apa namanya ini, flu atau bukan, yang jelas udah dua minggu lebih badan saya terasa ringkih. Hampir setiap hari bangun disertai dengan kepala yang terasa berat dan sekujur badan rasanya pegal hingga ke tulang gitu. Belum lagi kadang tiba - tiba meler dan batuk berdahak. Dampaknya jadi ke pikiran yang enggak jernih dan mood yang senggol bacok. Biasanya kalau lagi enggak merasa enak, salah satu solusi paling ampuh bagi saya adalah olahraga. Tapi berhubung kali ini badan juga enggak enak, jadinya dibawa olahraga dikit aja langsung makin sakit malamnya. Bahkan untuk sekedar sepedaan ke kampus juga enggak bisa. Akhirnya terpaksalah udah dua minggu ini saya skip olahraga. Kerja pun lebih banyak di flat ketimbang ke kampus. Belum lagi PMS dan tamu bulanan yang membuat segalanya semakin menjadi - jadi. Sampai puncaknya sih di hari Jumat dan Sabtu lalu, ketika segala cara udah dicoba, tapi kepala rasanya butek banget dan bawaannya pengen menghela napas mulu. Dan ternyata hanya ada satu cara paling efektif yang berhasil bikin saya tenang dan senang, yaitu b-e-l-a-n-j-a! Pada dasarnya saya memang suka belanja sih anaknya, cuma baru kali ini merasa sepuas itu abis belanja. Salah satu kegiatan yang bikin sehat karena bukan cuma pikiran saya yang terdistraksi, tapi juga banyak gerak dan jalan. Selain itu berhubung sebagian besar waktu dihabiskan di dalam ruangan, 'olahraga' yang satu ini enggak bikin kedinginan dan masuk angin. On top of it all, momennya juga lagi pas karena ada beberapa barang yang udah lama pengen dibeli ;)


Summer Outfits

Berhubung musim dingin kemarin berkepanjangan, bahkan hingga bulan Maret aja masih sempat minus dong temperaturnya (!!!), saya sekarang udah mencapai titik di mana bawaannya pengen kabur aja ke tempat yang hangat dan berlimpahkan sinar matahari. Namun apa daya, hingga sekarang saya masih belum bisa kemana - mana. Jadi cara lainnya adalah lagi - lagi mimpi di siang bolong dulu dengan membeli 'perlengkapan' musim panas. Begitu window shopping ke beberapa toko favorit saya, akhirnya menemukan barang - barang yang saya inginkan, yaitu sunglasses ala - ala (karena sebenarnya enggak bisa saya pakai selain hanya untuk foto doang, hahhaha!), dress, dan flip - flops. Meskipun ada juga sih yang agar impulsif karena di luar daftar belanja saya, seperti anting, backpack, dan kuteks. Cuma berhubung ketiga barang tersebut dari Primark, yang menjadi tempat favorit saya untuk belanja impulsif karena murah meriah, jadi saya enggak menyesal deh. Hahah!









Houseplants 

Dampak lain dari musim dingin yang enggak ada ujungnya ini adalah tanaman saya pada berguguran satu persatu! Jika dijumlahkan secara keseluruhan, ada tujuh tanaman yang udah enggak bisa diselamatkan. Hampir seluruhnya sih gugur karena overwatered akibat udara yang terlalu dingin dan jarang terkena paparan matahari. Sekalipun ada sinar matahari, begitu ditaruh di beranda, malah gugur juga karena kedinginan. Memang aneh sih disini matahari justru terik begitu temperaturnya sedang turun. Jadi serba salah gitu merawatnya. Dan saya enggak menyangka ternyata rasanya sesedih itu ketika melihat ketujuh tanaman tersebut langsung berubah drastis dalam waktu yang berdekatan. Alasan utamanya sih karena empat dari tujuh tanaman tersebut udah saya beli dan rawat semenjak awal pindah ke Belanda, yaitu dua tahun yang lalu. Jadi saya udah melihat juga perubahan mereka, seperti Jade dan Ebony yang tadinya masih pendek bisa tumbuh tinggi, serta Pilea yang awalnya hanya beberapa daun jadi tumbuh lebat hingga ada yang mesti saya pindahkan ke pot lain. Lalu saya coba nunggu sebulan gitu dengan harapan mereka bisa membaik tapi akhirnya saya pasrah melihat enggak ada perubahan dan memutuskan buat beli tanaman baru. Berbeda dari sebelumnya yang kebanyakan adalah succulent, kali ini saya mau ganti suasana baru dengan membeli  jenis houseplants yang lain. Dan akhirnya pilihan saya jatuh ke Ctenanthe dan Peperomia, yang dari pertama kali melihatnya langsung bikin saya berbinar - binar dengan corak daunnya yang unik! 





Basic 

Dulu sih, saya sempat terjebak masa - masa di mana saya cukup memaksakan diri untuk membeli barang branded yang ada di luar budget saya supaya keliatan hits gitu. Hee! Tapi begitu kuliah, saya jadi sadar bahwa brand itu enggak segalanya. Malahan saya jadi lebih menyukai barang - barang tanpa brand selama nyaman, bagus, dan yang paling penting, original! Soalnya saya suka sedih gitu setiap mendengar cerita orang - orang yang segitunya memaksakan diri mereka hanya karena ingin mendapatkan pengakuan dari orang lain. Seperti membeli versi imitasinya Louis Vuitton yang dijual di ITC, yang dijual lengkap dengan berbagai level KW-nya. Kasian aja karena mereka bela - belain beli barang palsu hanya untuk bisa terlihat bagus. Menurut saya sih enggak ada yang salah dengan membeli dan menggunakan barang branded selama masih dalam budget dan sesuai kebutuhan juga. Sampai sekarang pun saya masih beli beberapa barang branded dengan harga yang menurut saya mahal karena udah lama jadi incaran saya dan merasa kalau dari brand tersebut akan lebih long-last ketimbang brand lainnya; bukan karena saya ingin mengikuti trend dan supaya hits gitu. Salah satu barang yang udah lama di dalam wish list saya adalah Adidas Superstar. Berhubung saya bukan penggemar sneakers jadi sebelumnya saya selalu mikir beberapa kali buat beli sepatu ini. Apalagi sebenernya kan banyak brand lain seperti Stradivarius, Bershka, Pull & Bear yang juga mengeluarkan model yang hampir mirip dengan harga setengahnya dari Adidas. Cuma ternyata harga memang enggak bohong ya! Sepatu saya sebelumnya yang dibeli dari Bershka akhirnya cuma bertahan dua tahun. Yaa semoga aja kali ini dengan harga lebih tinggi juga bisa bikin barangnya bertahan lebih lama yaa :))





Hal lain yang bikin saya bahagia banget dari belanja adalah begitu mendapatkan barang bagus dari brand favorit saya dengan harga miring! Salah satunya adalah headphone Nixon ini yang enggak sengaja saya temukan saat lagi mengunjungi America Today. Bayangin aja dong, dari yang tadinya 25 Euro, jadi hanya 7 Euro! Saya sampai nanya lagi ke pegawai di sana buat memastikan kalau saya enggak salah lihat. Haha! Selain saya memang lagi nyari headphone, saya juga suka dengan Nixon sejak punya jam tangan dari brand tersebut. Selain itu, saya juga beli tas dari brand favorit saya lainnya, yaitu Mango. Berbeda dari di Indonesia, kalau di sini tuh pas lagi diskon harga barang - barang mereka jadi jauh lebih murah gitu. Kalau di Indonesia kan mau diskon mau enggak, harganya tetap mahal kan tuh :p Terlepas dari itu, saya suka dengan desain mereka yang simpel tapi klasik. Hal lain yang saya juga suka adalah mereka jarang menunjukkan label mereka. Berhubung saya memang kurang suka dengan barang, terutama tas, yang didesain supaya nama brand-nya terpampang jelas di depan mata gitu :)) 

5 Comments

  1. Selalu menyenangkan membaca tulisanmu dan lihat foto2nya kak ozu. Belakangan aku lg ga begitu semangat utk motret. Lihat ini jadi seger mataku. Plus, ga sabar ingin nulis ttg curhat hehd

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Ernyyy! Gapapaa, ku pun ada masanya enggak semangat motret dan nulis. Ntar juga ada saatnya kembali semangat kok. Ditunggu postingan2 kamu yaa!

      Delete
  2. dimanjakan banget sama foto-fotonya, cakep :D
    emang shopping tuh bisa jadi pereda stres, tapi kembali stres kalau kebablasan sampai-sampai dompet tipis :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih mbaaa :) iyaa bener banget itu. kalo udah kebablasan dan impulsif mahal mah ujung2nya bukan bikin bahagia tapi puyeng yaa hahah.

      Delete

Post a Comment