Saturnia & Castiglione, 3 Mei 2016.

Salah satu hal paling menyenangkan dari road trip adalah kesempatan untuk mengunjungi tempat - tempat yang sulit dijangkau dengan transportasi umum. Dan satu tempat yang pastinya enggak akan saya kunjungi kalau enggak ikut road trip ini adalah Saturnia. Sebuah thermal springs yang konon katanya udah dibangun sejak masa sebelum masehi (BC) dan merupakan salah satu natural springs yang paling wajib dikunjungi di Italy. Enggak heran sih, karena selain terbuka untuk umum dan gratis, Saturnia ini juga dikelilingi oleh pemandangan alam dan bukit hijau yang sangat cantik. Saat berada disana, saya bahkan merasa seperti berada di dalam mimpi. Rasanya enggak pernah menyangka aja akan datang ke sebuah tempat yang selama ini hanya berada di dalam imajinasi saya. Untung banget kami kesana saat weekdays dan belum memasuki peak season, jadi belum terlalu ramai. Menurut informasi yang saya dapatkan di Google, sekalipun Saturnia masih sebatas dikenal di kalangan masyarakat lokal, tapi untuk waktu - waktu tertentu seperti musim panas dan akhir pekan, tempat ini bisa sangat padat. Satu hal yang paling disayangkan adalah belum tersedianya tempat untuk mengganti pakaian di sekitar lokasi. Alhasil, para pengunjung mesti membuat sendiri "ruang ganti" seadanya dengan menggunakan handuk atau pakaian mereka. Karena itu juga akhirnya saya memutuskan untuk menunggu sambil ditemani buku, apel, dan sesekali memainkan kamera saya dibandingkan nyemplung dengan para pengunjung lainnya :))










Kota terakhir yang kami kunjungi sebelum melanjutkan perjalanan ke Cinque Terre adalah Castiglione, yang enggak lain adalah kota di dekat tempat penginapan kami. Selama empat hari-tiga malam menginap di sebuah camping area dan selama itu juga kami setiap hari pasti melewati kota kecil ini. Tapi enggak pernah sekalipun terpikirkan untuk mampir ke Castiglione. Bagi saya kota ini kurang menarik karena sekilas terlihat 'enggak ada apa - apanya' selain pelabuhan kecil-nya yang dipenuhi oleh berbagai yacht mewah. Namun niat awal kami mampir kesana hanya untuk makan malam ternyata justru memberikan pengalaman yang enggak disangka sebagai penutup malam terakhir di Tuscany. Ketika sebelumnya sempat mengeksplore pusat kota, sejujurnya memang enggak ada yang terlalu spesial dari Castiglione. Hingga akhirnya setelah makan malam, saya dan mba Vicky memutuskan untuk jalan - jalan sebentar mengeksplore sisi lain dari kota ini. Kami berdua sama - sama penasaran dengan apa yang ada di balik jalan kecil menuju ke atas bukit yang enggak jauh letaknya dari pusat kota. Saat itu hari sudah sore dan mulai gelap, tapi kami memutuskan untuk terus berjalan mengikuti jalanan kecil tersebut dan sampailah kami di sebuah perumahan penduduk lokal. Mengingatkan saya dengan San Gimignano karena rumah - rumahnya yang terbuat dari batu bata dan sangat sunyi hingga saya sempat mempertanyakan apakah para rumah tersebut berpenghuni :)) Dan untuk ketiga kalinya, hari kami ditutup kembali dengan melihat matahari terbenam dari atas bukit dengan pemandangan kota Castiglione  yang berwarna - warni. Roma, Florence, dan kali ini Castiglione. Pemandangannya memang berbeda, tapi selalu membuat saya terkesan dengan masing - masing dari mereka. 







2 Comments

  1. Kak Nazuuu, ya ampun pintu pintunya menggemaskan sekaliiiii! <3<3

    ReplyDelete

Post a Comment